Tidak mudah untuk menjadi fotografer dalam sebuah acara pernikahan,
apalagi jika acara tersebut dibuat mewah dan padat jadwalnya. Pastikan
Anda tidak kehilangan momen demi momen acara sakral tersebut agar sang
mempelai puas dengan hasil foto Anda. Ada banyak tips fotografi
pernikahan yang dapat Anda cari di internet, dan kali ini Kami akan
menuliskannya secara lengkap.
Tips fotografi pernikahan yang utama
tentu saja adalah persiapan Anda, baik secara teknis maupun non teknis.
Yang pasti ada banyak sekali aspek fotografer yang harus Anda
perhatikan, mulai dari pencahayaan, timing, serta komposisi dalam foto
yang bercerita dan tidak kaku. Sering kali fotografer mengabaikan salah
satu dari ketiga aspek tersebut. Anda harus serius dan memotret acara
pernikahan memang cukup menegangkan. Berikut ini tips-tipsnya bagi Anda,
terutama para fotografer pemula.
Persiapan
Pastikan Anda
mempersiapkan apa saja yang perlu dipersiapkan, baik itu peralatan
utama, peralatan pembantu, asisten Anda serta kondisi fisik Anda. Jangan
sampai Anda harus mendadak mempersiapkan peralatan sementara acara
sebentar lagi dimulai. Fisik sangat penting mengingat acara yang padat,
terutama wedding kalangan menengah ke atas yang menyewa evet organizer.
Tinjau Lokasi
Tips ini agaknya sering kali diabaikan oleh banyak fotografer. Padahal
meninjau lokasi sebelum acara adalah hal yang sangat penting. Anda
nantinya akan memperkirakan seberapa banyak alat yang akan dibawa. Jika
berada dalam gedung besar dan tersedia tempat pelaminan, agaknya teknik
strobist sangat dibutuhkan untuk
kemaksimalan. Bawalah flash eksternal,
beserta stand, umbrella reflector serta trigger untuk foto strobist.
Jika area tempat diadakannya acara tidak terlalu besar, Anda bisa
gunakan kamera dengan flash eksternal yang terpasang pada dudukan atas.
Kamera dan Lensa
Kami merekomendasikan untuk penggunaan kamera DSLR, dan tentunya hampir
sebagian besar fotografer profesional menggunakan kamera jenis
tersebut. Jika acara padat dan dengan durasi lama, pastikan Anda
menggunakan dua kamera dengan satu lensa untuk memaksimalkan wide angle
dan satu lensa dengan focal length jauh. Hal ini diperlukan karena untuk
kebutuhan berbagai gaya, baik itu foto group, interior, serta
candid dan portrait. Jangan lupakan juga persiapan baterai yang penuh
dan memori card yang kosong untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan.
Perhatikan Detail Kecil yang Penting
Fotografi
pernikahan bukan hanya sekedar Anda memotret sang pendeta atau penghulu
bersama dua mempelai atau foto keluarga berjejer. Namun perhatikan
setiap detail-detail kecil yang sebenarnya juga penting, diantaranya
adalah cincin, bunga, penataan tempat, gaun pengantin, serta
pernak-pernik yang lain. Detail-detail kecil tersebut sangat indah bila
di foto secara bokeh atau dengan kedalaman ruang tipis.
Sesuaikan Pencahayaan Lingkungan dengan Lampu Kilat
Untuk masalah ini, jangan ragu untuk mengetes setiap potretan. Lakukan
flash langsung menghadap objek, maupun gunakan teknik bounce. Pilih
salah satu yang terbaik dan yang paling pas kemudian sesuaikan. Bila
lampu kilat kurang maksimal, jangan ragu untuk menaikan ISO. DSLR modern
sudah mampu meminimalisir adanya noise pada ISO tinggi, atau bila ada
noise bisa dibersihkan melalui olah digital.
Freeze Lebih Baik
Pastikan Anda menggunakan Shutter Speed tinggi saat memotret momen demi
momet acara pernikahan. Hal ini dilakukan agar hasil foto akan nampak
beku (freeze), tidak kabur, jelas dan tajam. Bahkan mode Continous brust
juga bisa dilakukan saat momen paling penting.
Foto Grup Tidak Harus Tegang
Sering kali kita melihat foto-foto grup dari mempelai beserta keluarga
terasa kaku dan terkesan tegang. Mungkin banyak fotografer menganggap
foto semacam ini lebih formal. Namun ini adalah jaman modern, dimana
kita bukan menggunakan kamera film yang harus tetap tegak, berdiam, dan
melihat kamera saat di foto. Instruksikan pada keluarga mempelai untuk
berfoto lebih santai, tersenyum dan dengan posisi rileks namun tetap
terlihat bagus.
Berikut ini adalah tips memotret acara pernikahan untuk daftar momen wajibnya yang harus di foto.
Ruangan tempat berlangsunnya acara dalam keadaan masih sepi baik itu
gereja, masjid, gedung sewaan, klenteng dan lain-lain.
Kemudian pintu masuk, suasana ruangan sebelum acara, suasana
tamu undangan bila sudah banyak, dan lain-lain.
Foto kedua mempelai saat melakukan perispan, berdandan, make-up, dan setelah selesai berdandan.
Foto mempelai saat berjalan memasuki ruangan, saat diadakannya akad
nikah, penandatanganan surat nikah, saat pengantin memberi mas kawin,
sungkem terhadap orang tua, dan lain-lain. Jangan lupa foto grup
keluarga bersama mempelai sehabis acara akad nikah.